Sabtu, 24 Oktober 2009

JANGAN BOSAN BELAJAR

ENGLISH IS FUN

JANGAN MENJADI DINOSAURUS

Fakta bahwa banyak siswa-siswi SMP dan SMA memiliki kemampuan bahasa Inggris yang tidak sesuai dengan tingkat sekolah yang seharusnya adalah hal yang cukup memprihatinkan. Seorang siswa SMP kelas III saat disodori pelajaran SMP kelas I atau kelas II sama sekali tidak bisa mengerjakan, maupun seseorang yang sudah berada di SMA kelas III tapi tidak bisa berbuat apa-apa atas materi soal kelas III SMP. Pertanyaannya ialah, mengapa terjadi hal demikian?

Sebelum kita menjawab hal tersebut di atas, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang seluk beluk belajar bahasa Inggris. Beberapa hal tersebut ialah :

  1. Belajar ialah kesediaan melakukan secara berulang-ulang sehingga didapat ketrampilan yang diinginkan.

Ketrampilan yang didapat oleh seseorang bukanlah hasil dari kegiatan semalam, seminggu, ataupun sebulan. Seseorang akan menjadi sangat mahir dalam bidang yang ditekuninya setelah melakukan berkali-kali tanpa merasa bosan. Sebagai contoh, ketrampilan seorang pilot ditentukan salah satunya oleh banyaknya jam terbang. Ketrampilan seorang pemain bola, bisa dicapai setelah ribuan kali mengejar dan menendang bola. Ketrampilan seorang pemanah didapat setelah ribuan kali menembakkan anak panahnya, dan masih banyak lagi. Singkat kata setelah melakukan berulang-ulang aktifitas yang sama, maka yang bersangkutan akan menjadi mahir dalam bidangnya.

  1. Bersedia menyisihkan waktu untuk belajar bahasa Inggris.

Belajar adalah melakukan investasi. Suatu investasi dilakukan bukan untuk hasil jangka pendek, tapi merupakan target jangka panjang. Dengan belajar pula maka diharapkan ada perubahan pola fikir dan sikap. Pepatah yang sangat terkenal mengatakan :”Siapa yang menanam akan menuai”.

Belajar bahasa Inggris di masa muda adalah investasi jangka panjang yang akan dinikmati saat yang bersangkutan dewasa. Hal tersebut akan dibuktikan di saat harus berjuang di pendidikan tinggi atau di dunia kerja.

  1. Bersedia mempraktekkan apa yang didapat.

Belajar bahasa Inggris adalah belajar melatih 4 (empat) ketrampilan. Ketrampilan tersebut ialah kemampuan berbicara, mendengar, menulis, dan membaca. Melatih ketrampilan tersebut tidak akan cukup hanya dengan mencatat saja, tapi juga harus bersedia melatihnya. Dengan seringnya 4 ketrampilan tersebut dilatih, maka yang bersangkutan akan menjadi mahir.

Melihat kondisi demikian, maka amat penting mendapatkan mitra belajar untuk praktek. Bila di rumah ada yang bisa dijadikan mitra praktek, hal itu sangat baik sekali. Akan tetapi bila tidak ada mitra untuk praktek, maka mau tidak mau harus mencari tempat untuk mempraktekkan apa yang sudah didapat. Salah satu tempat yang bisa menawarkan itu ialah (seharusnya) sekolah, tapi bila sekolah belum mencukupi maka berbagai cara bisa ditempuh, misalnya bergabung dengan kelompok belajar bahasa Inggris atau mengikuti kursus bahasa Inggris. Biasanya, tempat kursus bahasa Inggris lebih responsif terhadap keinginan para siswanya untuk melatih 4 ketrampilan.

  1. Memiliki target bahwa harus bisa berbahasa Inggris.

Agar lebih bersemangat belajar bahasa Inggris, ada baiknya pembelajar memiliki target yang ingin dicapai, mengapa? Dengan memasang target, berarti telah memasang arah yang ingin dicapai. Pembelajar yang memiliki target, lebih bersemangat dibanding mereka yang tidak tahu untuk apa belajar bahasa Inggris.

Bagi siswa yang belum mengetahui mengapa harus bisa berbahasa Inggris, perlu dibantu diarahkan oleh orang tua atau gurunya. Penggambaran manfaat yang tepat, akan menimbulkan motivasi belajar yang kuat. Disinilah peran sentral orang tua. Hal yang sangat disayangkan ialah ada sebagian orang tua yang mengatakan :”Saya sih gimana anaknya saja deh..., mau kursus Saya kursusin, tapi kalau tidak Saya tidak memaksa”. Pola fikir seperti ini harus secepatnya ”direnovasi”, mengapa ? Anak adalah cerminan orang tua. Anak sangat pandai meniru apa yang didapat dari orang tuanya. Orang tua yang bisa memotivasi anak dan menjadi figur bagi anak-anaknya maka tidak menutup kemungkinan anak-anaknya akan memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang tidak pernah mendapat motivasi atau gambaran dari orang tuanya.

Sesungguhnya, apa yang dikerjakan orang tua, selalu diamati oleh anak-anaknya. Sebagai contoh, bila orang tuanya guru, banyak yang anaknya juga menjadi guru. Bila orangtuanya pengusaha maka banyak anaknya yang juga menjadi pengusaha.

Diantara sekian banyak cara memotivasi anak misalnya dengan sering mengajak ke lokasi tertentu dimana si orang tua bekerja. Ada contoh yang sangat bagus : Seorang Ayah yang kebetulan bekerja sebagai instruktur penerbang, sering mengajak anak laki-lakinya naik pesawat dan terbang bersamanya. Si anak dibiarkan berada di kabin pilot. Setelah besar, ternyata anak tersebut menjadi pilot.

Inilah sebagian kecil betapa pentingnya motivasi atau gambaran dari orang dewasa di sekitar anak, agar si anak memiliki semangat.

  1. Mengerti bahwa belajar ialah proses seumur hidup.

Dinosaurus telah punah, mengapa? Jawabnya, karena tidak kuat adaptasi. Bagaimana dengan capung (yang tergolong hewan purba juga)? Ternyata capung sampai saat ini masih ada. Belajar dari dua hal ini, nampak bahwa yang tidak kuat adaptasi maka akan tersingkir.

Demikian juga dengan manusia, manusia yang merasa sudah ”bisa” lalu tidak mau belajar lagi, maka harus siap-siap terseleksi seperti Dinosaurus. Dulu orang mengatakan telegram paling cepat mengantarkan berita, tapi setelah muncul sms dan internet, sangat sulit menemui telegram sebagai pengantar berita untuk umum.

Contoh tersebut di atas menunjukkan bahwa belajar adalah proses yang berlangsung terus menerus sepanjang hayat. Maka bila ada yang berhenti belajar -- misalnya berhenti belajar bahasa Inggris padahal bahasa Inggrisnya masih dalam kadar pas-pasan,-- hanya karena sudah bekerja, maka saran penulis, yang bersangkutan harus membaca riwayat Dinosaurus.

Kembali ke pertanyaan awal artikel ini, bagaimana agar memiliki kemampuan yang memadai sesuai dengan yang seharusnya? Maka jawabannya ialah lakukanlah semua hal yang diperlukan untuk memiliki prestasi, setelah berusaha maksimal, serahkan hasilnya pada Allah SWT, Tuhan Yang Maka Kuasa Atas Segala Sesuatu. Semoga bermanfaat.

@Fadjar Setyanto, S.E.

www.kursus-inggris.com

0 komentar:

Posting Komentar